NOVEL ONLINE NYONYA AVA CHAPTER 58 KEKISRUHAN PERNIKAHAN AVA



PHOTO BY PINTEREST

Location: Hotel


Naomi mengecek berulang kali undangan digitalnya memastikan tempatnya tepat agar ia tidak salah tempat dan mobil hitam itu mengantarkan Naomi ke hotel tempat pernikahan Ava.


Naomi terlihat anggun dengan kebaya klasik modern rancangan Ibu Ayu walau ibu Ayu sempat kaget dengan keadaan Naomi sekarang namun dirinya yang cekatan berhasil menyulap kebaya yang kebesaran tersebut agar terlihat pas dibadan Naomi yang sekarang.


Kebaya itu terbuat dari 3 bahan dengan elemen berbeda yaitu batik, renda prancis dan sentuhan sutra hitam dipermanis dengan bros bunga untuk menonjolkan keseluruhannya


Naomi berjalan tertatih dan lambat seperti zombie. Ia menyusuri lorong demi lorong dari ruangan yang luas itu. Hingga pada suatu titik tertentu Ia merasa sudah tidak sanggup lagi.


Dari arah belakang seseorang mengulurkan tangan untuk menuntunnya.


"Mama" suara kecil itu memanggilnya lembut


"Abigail?" Naomi mengenali suara itu dan langsung menengok kebelakang, ternyata Dr.Hari sedang menggendong Abigail sementara tangan yang satunya memegangi Naomi.


"Dokter" Naomi senang bukan kepalang


"Maaf kami datang tidak diundang karena Abigail nangis terus semenjak kamu pergi, aku jadi kasihan jadi aku memutuskan membawanya ke Jakarta menemuimu"


"Diundang kok kan diundangan digitalnya Naomi dan partner! Aku juga sangat merindukan kalian berdua" Naomi menghibur Dr.Hari sehingga mereka bertiga melangkahkan kaki menuju gedung resepsi.


"Kamu terlihat cantik sekali Naomi" Dr.Hari terpesona dengan Naomi


Mas Tono sibuk mondar-mandir diluar ballroom karena Ian yang belum juga datang sementara acara sudah mau dimulai.


Sebelumnya Ian pergi menukar baju karena bajunya yang robek karena tersangkut dan Mas Tono berfikiran mungkin Ian sedang terjebak macet. Ia coba terus menelpon dan akhirnya Ian mengangkatnya.


"Tono sebentar lagi aku harus terbang ke UK! tolong jaga Ava dan Air " Ian merasa tak sanggup meninggalkan mereka namun inilah kenyataannya


"Penerbangan kembali ke UK? apa maksud kamu Ian, aku tidak mengerti!" Mas Tono bingung


"Aku tidak bisa menikah sekarang"


"Apa???" Mas Tono terkejut bukan kepalang


Sambungan telpon terputus dan Mas Tono tidak bisa menghubungi Ian lagi


"Tidak masuk akal" Mas Tono kebingungan bagaimana bisa Ian berubah 180 derajat saat pesta pernikahannya.


Mas Tono merasa hal ini janggal.


Bagaimana caranya aku memberitahu pada Ava bahwa pesta pernikahan ini harus batal? Pergolakan batin Mas Tonomembuatnya berfikir keras namun matanya justru tertuju kearah salah satu tamu undangan yang datang, seseorang yang amat sangat ia kenali.


Seorang wanita cantik yang selalu berada dipikirannya setiap hari. Ia terlihat bahagia bersama seorang pria dan anak kecil namun ada yang aneh dengan cara berjalannya yang tertatih lagi lelah sementara pria yang menggendong anak kecil itu memeganginya sabar sembari berhati-hati untuk memastikan agar ia tidak terjatuh.


Rasa rindu Mas Tono membuatnya melangkahkan kakinya cepat untuk menghampiri Naomi


"Apa kabar Naomi? " Mas Tono sumringah bisa melihat mantan kekasihnya lagi namun ia sekilas memandang kearah Dr.Hari dengan tatapan tidak suka


"Baik Mas Tono, terima kasih bunga rosenya kemaren rupanya menjenguk aku dan  jauh-jauh datang!" Naomi begitu terpana dengan Mas Tono namun karena lama tidak bertemu sehingga pembicaraan mereka agak sedikit kaku. Segala isu sensitif harus mereka telan sendiri, tertahan tanpa bisa diluapkan. Rasanya Naomi ingin memeluk Mas Tono dan menumpahkan segala asanya .


"Mama" Abi memegang selendang Naomi dan menarik-nariknya. Naomi lalu mengusap Abi lembut sambil berfikir bagaimana Abi mengucapkan kata mama? Hal ini menyentuh hatinya yang paling dalam


"Perkenalkan Dr.Hari dan Abi" Naomi memperkenalkan mereka berdua pada Mas Tono namun perasaanya sedikit tidak enak karena firasatnya mengatakan kemungkinan di masa depan peran Mas Tono akan hilang dan berganti.


"Tono" Mas Tono menjabat erat Dr.Hari yang menurutnya sangat mirip dengannya, kembarannya.


"Pak Irul kemana?" Mas Tono penasaran mengapa Naomi malah mengajak pria asing bukan suaminya.


"Kami sudah bercerai beberapa bulan lalu" Naomi menjawab mantap


"Jadi ketika aku kesana sebenarnya kamu sudah bercerai?"Mas Tono merasa sangat kaget dan pantas saja saat itu semuanya aneh sekali.


"Benar sekali aku mengalami serangkaian treatment"


"Apa yang terjadi padamu Naomi? Mas Tono merasa iba


"Kecelakaan sehingga aku mengalami patah tulang dan luka-luka! anyway sebentar lagi kamu juga menjadi seorang suami mas"Naomi mengalihkan pembicaraan namun ia merasa tergores saat mengatakannya


"Ceritanya panjang, long story short sebenarnya Ava akan menikah dengan Ian namun Ian berubah pikiran dan memilih pergi ke UK! Sekarang aku kebingungan bagaimana menjelaskan padanya bahwa pernikahan batal" Mas Tono berterus terang pada Naomi.


Kali ini Naomi yang kaget mendengar semua ucapan Mas Tono. Rupanya masing-masing dari mereka memiliki kisah kejutan tersendiri.


-0-


Tiara bertabur permata indah buatan dipasangkan pada sang pengantin. Lulu merias Ava dengan penuh perasaan, ia sangat fokus dan mengeluarkan segala kemampuannya dan  hasilnya wajah Ava manglingi


"Cantik sekali" Lulu berkaca-kaca akan karya masterpiecenya


"Terima kasih ya Lulu, aku suka banget dengan hasil riasannya" Ava sendiri merasa terkesan dengan wajahnya.


-0-


Ava memasuki ballroom hotel dan ia takjub begitu melihat dekorasi ballroom yang dihias sedemikian rupa indah, antik dan megah.


Langit-lagit dipasangi dekorasi layaknya awan putih lembut lengkap dengan cahaya putih kebiruan yang magis memberikan dampak visual yang kuat berpadu ratusan kristal menggantung di langit-langit ruangan menambah kesan dreamy sekaligus mewah memanjakan mata.


Rangkaian  taman bunga di bawah panggung penuh tanaman hias yang tersusun manis membuat dekorasi nampak segar.


Pelaminan  didominasi Bunga putih yang melambangan kesucian, kemurnian hati, dan kesetiaan.


Kursi pelaminannya dipasangi pohon besar yang tertutup salju dengan hiasan kristal yang menggantung di sana-sini. Kesan artistic nan simbolis begitu cantik menghiasi tempat yang sakral ini


Ava berjalan pelan bak seorang putri kerajaan menuju kursi akad nikah. Air terlihat tenang digendongan Mbok Jum, Ava berusaha melihat sekelilingnya namun ia tidak melihat Bahden.


Mas Tono sedang duduk tepat disampingnya, mengisi kursi yang seharusnya diisi oleh Ian dan wajahnya dipenuhi oleh kekhawatiran.


"Ian tidak akan datang Ava dan sepertinya Ia tidak ingin menikah sekarang"Mas Tono berbisik di telinga Ava


"Maksud Mas Tono, tau dari mana?" Ava merasa Mas Tono hanya bercanda


"Dia tadi menelponku mengenai hal itu dan sekarang ia sudah berada dipesawat untuk terbang kembali ke UK" Mas Tono mencoba menjelaskan sesuai ucapan Ian ditelpon.


Mas Tono bingung bagaimana menyelamatkan Ava dari rasa malu oleh karena itu ia menduduki kursi akad. Ia melamun sembari berfikir mengenai jalan keluarnya.


Tiba-tiba dari arah pintu kedua bola matanya melihat ibu dan adiknya datang dengan menggunakan kebaya lengkap. Rupanya mereka berdua memutuskan untuk hadir di pernikahan Mas Tono.


Rasanya Mas Tono belum siap menghadapi segala kerunyaman ini.


Ava terlihat berkaca-kaca sementara ia mengusap-usap anaknya yang tertidur. Hatinya sakit sekali karena Ian meninggalkan mereka berdua begitu saja.


"Loh kok cucuku rupanya bule?" Tiba-tiba disebelah Ava sudah ada ibunda Mas Tono yang sebelumnya menjadi pemicu Ava lahiran premature.


"Tono sudah ibu bilang wanita ini tidak baik! kamu kok ga dengerin ibu toh? Liat saja anaknya bule begini?


Apa kamu galiat rambutnya merah dan matanya biru?"Ibu Mas Tono mengomel sembari melihat Air.


"Pastinya dia ada main dengan boss-mu dikantor" Ibu Mas Tono muak dengan Mas Tono yang tidak mau mendengarkannya bahwa bibit,bebet,bobot itu penting.


Air yang merasakan keresahan ibunya ditambah mendengar pekikan dari ibu Mas Tono kaget lalu menangis.


Suara mtangisan Air serta melihat Ava yang berada dalam posisi ditinggalkan oleh pengantin lelaki dan tersudut oleh ibu Mas Tono membuat Naomi maju membela Ava.


Ia sangat kesal Mas Tono tidak berani menyanggah ibunya yang kini sedang mempermalukan Ava didepan seluruh tamu undangan yang masih melongo dengan kekisruhan ini.


"Ibu jangan begitu! Ini hari bahagianya Ava tolong jangan mempermalukan dia ya!" Naomi dengan intonasi tinggi memecah kesunyian. Ia sepertinya menyimpan dendam lama belum kelar karena karena tersandung restu ibu Mas Tono membuatnya patah hati hingga bertahun-tahun tidak bisa menikah dan berujung menikahi orang yang salah. Akhirnya ia harus menanggung derita berada didalam keadaan seperti ini.


"Memang benar adanya coba kamu perhatikan anaknya baik-baik parasnya bule sudah jelas bukan anak Tono. Kamu jangan ikut campur Naomi kamu sama saja sepertinya yang suka pergaulan bebas. Seorang kupu-kupu malam sepertimu tau apa mengenai bibit bebet bobot?"


"Fuc* itu bibit, bebet dan bobot! Dasar ibu penghalang kebahagiaan orang! Manusiawi sedikit lah ga semuanya harus perfectionis dan ibu justru menjadi biang kerok ketidak bahagiaan saya dan Mas Tono! Ibu tahu tidak?" intonasi Naomi makin tinggi dan tidak terkendali karena ia sendiri masih dalam treatment untuk masalah mental health-nya sehingga tidak mampu mengendalikan emosi.


Ibu Mas Tono lalu menangis tersedu-sedu.


"Ibu paling pintar drama dan berstrategi!" Naomi sudah mengetahui siasat ibu Mas Tono agar dibela oleh Mas Tono


"Naomi jangan berkata seperti itu pada ibuku" Mas Tono membentak Naomi dan membela ibunya


Naomi sudah bisa memprediksi namun ia tersentak karena baru pertama kali ini Mas Tono membentaknya dan ia tak segan melakukannya padahal mereka lama tidak bertemu.


Perubahan Mas Tono ini membuka sisi traumatis Naomi mengenai mantan mertuanya dan Pak Irul yang mengisi kepalanya. Kini ia seperti sudah mendapatkan jawaban bahwa tuhan sangat menyayanginya.


Kenyataannya apabila ia menikah dengan Mas Tono sekalipun, ia akan tetap  berada dibawah kendali ibunya dan mungkin Naomi tidak merasakan damai karena ibu Mas Tono dan dirinya memiliki frekuensi yang berbeda.


"Ibu dengar ya jangan pikir ia berbahagia dengan dijodohkan dengan orang lain! hanya demi ibu dia tidak menikahi saya dan itulah mengapa terjadi pergaulan bebas karena terhalang oleh restu sebenarnya semua itu sumbernya adalah ibu sendiri dan satu lagi..." Naomi meledak karena ia merasa harus menyampaikan apa yang ada dipikirannya bahwa tidak ada asap kalau tidak ada api.


"Naomi diam kamu" Mas Tono membentak Naomi untuk menghentikan ucapannya


Ibu Mas Tono lalu pingsan dan Mas Tono mengangkatnya


"Semua ini karena kamu Naomi" Mas Tono lagi-lagi menyalahkan Naomi


"Jangan berbicara seperti itu pada Naomi, bisa diomongkan dengan baik kan" Dr.Hari mencoba melindungi Naomi


Naomi memandangi Mas Tono yang biasanya lembut dan memperlakukannya baik tetapi mental health Naomi yang bermasalah lalu mengenali Mas Tono sama saja seperti Pak Irul.


Naomi yang kesal pada Mas Tono dan ibunya lalu ingin melakukan hal gila. Dengan tertatih ia menuju ke arah Ava, membisikan sesuatu padanya dan Ava lalu mengangguk setuju.


-0-





TAGS :baca novel gratis, baca novel, novel gratis, baca wattpad, novel online gratis, aplikasi novel gratis, baca novel romantis gratis, Novel Best Seller indonesia, novel bagus, baca novel online, aplikasi baca novel gratis, wattpad cerita, aplikasi novel,, wattpad online, baca novel online gratis, baca novel gratis online, novel gratis online, baca novel online gratis bahasa indonesia, cerpen romantis wattpad, novel online wattpad,website baca novel gratis, baca novel indonesia,fizzo,wattpad,kbm,

0 Comments